Shalat Idul Fitri 1443 Hijriyah di Gampong Lamdingin

Banda Aceh – Masyarakat Gampong Lamdingin Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H di Masjid Al Abrar Kota Banda Aceh setelah sebulan penuh melaksanakan puasa ramadhan penuh khidmad (02/05/22).

Kegiatan shalat Idul Fitri kali ini terasa berbeda bagi sebagian masyarakat, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya larangan mudik menyebabkan kerinduan kepada sanak famili dikampung mau tidak mau harus tertahankan. Jamaah shalat Idul Fitri yang berhadir juga relatif lebih sedikit dari tahun kemarin, hal tersebut disebabkan durasi libur yang sedikit lebih panjang, menyebabkan pilihan mudik menjadi hal yang menjadi prioritas untuk mengobati kerinduan kepada keluarga dan kampung halaman.

Kegiatan shalat Idul Fitri kali ini dilaksanakan pada pukul 07.30 Wib dengan khatibnya Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag yang selama ini dikenal sebagai Ketua Komisi VI, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Imam Shalat di imami oleh Ied Ustadz Masruri Syukri, S.H serta pentakbir dipimpin oleh T. Iskandarullah Abdurrahman,S Sos.I. ditengah suasana pagi yang cerah di awal bulan Mei ini.

Kita patut bersyukur kepada Allah dengan selesai dan berakhirnya Ramadan yang dengan penuh kita jalani. Syukur tersebut diwujudkan dalam kumandang takbir mulai hilal Syawal terlihat hingga khutbah Idul Fitri. Dengan takbir, kita mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah.

Dalam nasehat khutbahnya Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag mengingatkan kembali keutamaan dan besarnya ganjaran yang kita terima dengan berinfaq, dimana infaq tidak hanya menunggu di bulan ramadhan saja, tapi juga dibulan-bulan yang lain, karena kita tidak tahu kapan umur kita dicukupkan oleh Allah SWT. Apalagi ada pembangunan masjid baru, baitul mal dan lembaga pendidikan seperti TPA serta lainnya yang bisa menjadi lahan kita berinfak menyedekahkan sebagian harga kita.

Khatib memberikan khutbah terkait pentingnya memanage dan menjaga keamarahannya. Dimana dia marah dengan kemungkaran di depannya namun menjaga emosinya dari hal-hal yang tidak perlu dibesar-besarkan.

Selanjutnya manusia terbaik adalah yang mampu dan gampang memberikan kemaafan, dimana meminta kemaafan adalah yang lebih diutamakan daripada memberikan kemaafan. Sebaik-baiknya manusia dalam kondisi ini adalah insan yang susah marahnya namun cepat dalam memaafkan kesalahan.

“Hal yang paling utama bagi kita adalah, berkunjung dan bermohon maaf kepada orang tua kita” ujar khatib

Selepas dua rukun khutbah, diiringi shalawat, shalat Idul Fitri ditutup dengan bersalaman saling maaf memaafkan sesama jamaah shalat Idul Fitri 1443 H.

Kegiatan dilanjutkan dengan jamuan makan oleh Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal, anggota DPR-RI dari fraksi PPP yang berkenan menjamu hidangan kepada khatib dan para pengurus masjid Al-Abrar, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama serta para remaja masjid di rumah kediaman beliau yang tidak jauh dari lokasi shalat Idul Fitri.

Tentu berat bagi kita untuk meninggalkan bulan Ramadan. Sebab, belum tentu tahun depan dapat bertemu lagi dengan bulan Ramadan. Sehingga kita berharap dan berdoa kepada Allah agar dipertemukan kembali di bulan Ramadan. Selamat tinggal Ramadan, semoga tidak hanya di bulan ini saja kami tetap bisa bersemangat untuk meningkatkan kualitas diri yang lebih baik dan bisa beribadah dan dipertemukan lagi tentunya di Ramadan tahun depan.