Rapat Penetapan Panitia Pembangunan Mesjid Baru Al-Abrar

Rapat Tim Formatur penetapan panitia pembangunan Masjid Al-Abrar yang baru bertempat di Ruang Rapat Kantor Keuchik Gampong Lamdingin Banda Aceh, Rabu 18 Maret 2020.

Dalam perencanaan pembangunan baru Masjid Al-Abrar, tidak terlepas dari keberadaan masjid tersebut sebagai salah satu saksi peristiwa musibah gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, dimana walau semuanya isi masjid dan semua bangunan yang ada disekitarnya ikut tersapu dalam musibah tersebut, namun bangunan masjid masih kokoh berdiri dan tetap bisa digunakan sampai saat ini.

Namun untuk melakukan renovasi lebih lanjut dalam mempercantik dan memperluasnya mengalami kendala tersendiri. Dimana usia masjid ditambah efek dari gempa bumi dan tsunami yang menimpanya, serta luas area masjid yang sudah menyempit akibat pelebaran jalan, serta posisi kiblat yang bergeser dari posisi sebenarnya, muncullah inisiatif untuk membangun baru Masjid Al-Abrar.

Persoalan yang muncul setelah keinginan kehadiran sebuah masjid baru yang lebih representatif adalah area lahan untuk peruntukannya. Namun dari semangat gotong royong selama 3 tahun termasuk sebagiannya dari wakaf pemilik tanah, persoalan lahan area masjid baru akhirnya bisa teratasi. Kebetulan posisi tanahnya masih berada satu area atau lebih tepatnya disamping masjid yang sekarang.

Tahap selanjutnya adalah penentuan kepanitiaan pembangunan masjid baru Al-Abrar, dimana dari hasil rapat warga Lamdingin Senin, 16 Maret 2018 ba’da Isya bertempat di Masjid Al-Abrar, ditetapkan 11 orang sebagai formatur yang bertugas untuk memilih kepanitiaan dalam pembangunan masjid baru tersebut. Adapun anggota formatur tersebut memiliki keterwakilan dari kepala dusun, tuha peut, tokoh masyarakat, pengurus masjid dan kepemudaan.

Tanpa harus menunggu lama, tim formatur yang ditunjuk akhirnya memutuskan untuk segera duduk untuk memutuskan kepanitian tersebut. Rabu, 18 Maret 2020 pukul 10.30 Wib bertempat di Ruang Rapat Kantor Keuchik Gampong Lamdingin rapat dibuka langsung oleh Keuchik. Pemilihan yang awalnya diperkirakan memakan waktu dalam proses penunjukan tim inti dan seksi-seksi didalamnya, ternyata secara aklamasi ditunjuk dan dipilih sebagai panitia pembangunan masjid baru Al-Abrar.

Adapun struktur kepanitiaan yang ditetapkan dalam rapat formatur tersebut adalah:
Penasehat: Keuchik, Imam Gampong, Tuha Peut, Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, H. Abdul Muthalib, Asnawi
Ketua Panitia: H. Zainuddin
Sekretaris: Nourchalis
Bendahara: H. Mukhlis
Seksi Pembangunan: Ir. Edi, Nasruddin, Riyan Fakhrizal
Seksi Pendanaan: Semua Kepala Dusun, Safni, Iqbal Rokan, Ikbal Farabi, Ghafur, Mahdi M. Damin, Fauzi
Seksi Publikasi/Kehumasan: Alamsyah, Chairul Rafiqi, Syamsidar

Kepanitian yang ditunjuk dan rapat ini belum final dan lengkap. Sangat dimungkinkan akan ada penyesuaian baik posisi maupun penambahan anggota lainnya untuk melengkapi format struktur yang ada. Adapun masa jabatan kepanitiaan ini diputuskan 5 (lima) tahun, namun tetap dimungkinkan untuk dikoreksi berdasarkan evaluasi setiap tahunnya pada kondisi yang khusus tentunya. Diharapkan kepanitiaan yang terbentuk bisa memberikan progress laporan bulanan (jika memang ada ada), dan setiap 6 bulan sekali untuk laporan dalam skala yang lebih luas.

Rapat tim formatur yang dipimpin oleh Tgk. Miksalmina akhirnya ditutup Keuchik Lamdingin, H. Anas Bidin Nak Syech, S.Ag., M.BA, dimana sebelumnya ketua terpilih meminta untuk bisa memberikan sedikit pengantar dan juga memimpin do’a bersama berharap semua ikhtiar yang sudah dicita-citakan selama ini bisa berjalan dengan baik, dan mendapat pertolongan Allah dalam proses perjalanan nantinya.

Do’a penuh haru dipanjatkan dengan sungguh-sungguh kepada sang pemilik alam, mengingat pekerjaan ini tidaklah mudah. Membangun rumah Allah yang pastinya memakan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit membutuhkan kerjasama yang baik dan terarah, dan kepercayaan serta dukungan semua pihak agar sukses tentunya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.